Laman

Rabu, 03 Oktober 2012

Keep Calm, Say No to TAWURAN !




           
   

               
          Apa sih itu tawuran sebenarnya ?
            Lalu, Apa manfaat atau dampaknya?

          Fenomena yang terjadi akhir- akhir ini mengenai tawuran antar pelajar semakin merebah. Dimana, tawuran termasuk hal yang negatif  apapun alasannya. Kebanyakan tawuran dilakukan oleh para pelajar. Alasan untuk melakukan tawuran biasanya dipicu karena hal- hal sepele, membela harga diri, gengsi antar komunitas, merasa lebih dibandingkan dengan lawannya.
          Secara definisi, Tawuran merupakan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Di Indonesia sendiri tawuran telah menjadi tradisi, atau bahkan budaya. Tawuran tidak mempunyai manfaat sama sekali, hanya dampak negatif yang diperoleh yakni seperti mengganggu ketertiban, dan keamanan umum. Bahkan dari aksi tawuran ini tak sedikit banyak korban luka hingga korban tewas yang berjatuhan. Lantas bagaimana cara menghindari Tawuran ?
- Peran orang tua untuk mengawasi pergaulan bebas anaknya.
- Menamkan moral dan etika yang baik.
- Memperdalam iman


           Melihat tawuran antar pelajar yang semakin marak dan bahkan tidak sedikit yang menyebabkan korban jiwa membuat rasa khawatir tersendiri. Baru- baru ini pula terjadi tawuran siswa SMA di Jakarta yang mengakibatkan korban jiwa meninggal yang tidak pantas untuk ditiru. Namun, akankah ada hukuman dari aparat penegak hukum untuk pelaku tawuran ini.


Banyaknya dampak negatif tentang tawuran sebaiknya perlu adanya hukuman yang dapat membuat pelajar jera unutk tidak melakukan tradisi buruk ini. Selain itu sebaiknya, mereka diberi sosialisasi perilaku guna memotivasi para pelajar agar tidak mengulangi perbuatannya. Mereka yang menjadikan tawuran sebagai kebiasaan sebaiknya juga perlu disalurkan mengikuti pelatihan tinju, silat, judo atau taekwondo. Sehingga mereka dapat menyalurkan hobi dengan jalur yang positif. Dengan demikian, siswa- siswa yang suka melakukan tawuran tidak hanya membuang tenaga atau kemampuan lebih mereka dengan sia- sia. Tawuran kegiatannya yang sia- sia dan tidak menghasilkan apa- apa.
Katakan TIDAK untuk Tawuran !



STOP TAWURAN mulai sekarang, Bangun tali persaudaraan !

Profil Pengusaha Muda

Satu lagi anak muda Surabaya menorehkan prestasi besar. Dia adalah Hendy Setiono, presiden direktur Kebab Turki Baba Rafi. Prestasinya tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga di mancanegara. Mengapa?

Wajah dan penampilannya masih layaknya anak muda. Siang itu, dia berkemeja batik cokelat dipadu celana hitam. Cukup sederhana. Tak tecermin tampang seorang bos dari perusahaan beromzet lebih dari Rp 1 miliar per bulan.
Itulah penampilan sehari-hari Hendy Setiono, Presdir Kebab Turki Baba Rafi Surabaya. Oleh majalah Tempo edisi akhir 2006, dia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Tentu, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Hendy. Apalagi, bisnis yang dia geluti tergolong bisnis yang tak akrab di telinga. Usianya pun masih 23 tahun! Wow, masih sangat muda untuk seorang bos yang memiliki 100 outlet di 16 kota di Indonesia.

Dengan ramah, pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983, tersebut mempersilakan Jawa Pos masuk ke kantornya di Ruko Manyar Garden Regency, kawasan Nginden Semolo. “Biasanya saya masuk kantor agak siang. Tapi, karena hari ini ada janji dengan Anda, saya agak meruput datang ke kantor,” ujar Hendy mengawali perbincangan.
Ketika itu, jarum jam sudah menunjuk pukul 11.00. Bagi Hendy, pukul 11.00 masih terbilang pagi karena biasanya dirinya baru masuk kantor lebih dari pukul 12.00. Dia lalu menceritakan awal mula bisnis kebab yang digelutinya tersebut. Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan negara Timteng lainnya.
Namun, kata Hendy, kebab paling enak adalah dari Istambul, Turki. Karena itu, dia menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik calon pelanggan. Hendy mengisahkan, pada Mei 2003, dirinya mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Selama di negeri yang baru sukses melaksanakan Asian Games itu, dia banyak menemui kedai kebab yang dijubeli warga setempat. Lantaran penasaran, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan yang lezat bila dimakan dalam kondisi masih panas tersebut. “Ternyata, rasanya sangat enak. Saya tak menduga rasanya seperti itu,” ungkap sulung dua bersaudara pasangan Ir H Bambang Sudiono dan Endah Setijowati tersebut.
Tak hanya perutnya kenyang, saat itu di benak Hendy langsung terbersit pikiran untuk membuka usaha kebab di Indonesia. Alasannya, selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timteng yang menyebar di berbagai kota.
“Orang Indonesia juga banyak yang naik haji atau umrah. Biasanya, mereka pernah merasakan kebab di Makkah atau Madinah. Nah, mereka bisa bernostalgia makan kebab cukup di outlet saya,” jelasnya. “Makanya, selama di Qatar, saya juga memanfaatkan waktu untuk berburu resep kebab. Saya mencarinya di kedai kebab yang paling ramai pengunjungnya,” jelas Hendy yang beristri Nilamsari, 23, dan kini sudah dikaruniai dua anak, Rafi Darmawan, 3, dan Reva Audrey Zahifa, 2, tersebut.
Begitu tiba kembali di Surabaya, dia langsung menyusun strategi bisnis. Yang pertama dilakukan adalah mencari partner. Dia tidak ingin usahanya asal-asalan. Dia kemudian bertemu Hasan Baraja, kawan bisnisnya yang kebetulan juga senang kuliner. Awalnya, mereka sengaja melakukan trial and error untuk menjajaki peluang bisnis serta pangsa pasarnya.
“Ternyata, resep kebab dari Qatar yang rasa kapulaga dan cengkehnya cukup kuat tidak begitu disukai konsumen. Ukurannya pun terlalu besar. Makanya, kami memodifikasi rasa dan ukuran yang pas supaya lebih familier dengan orang Indonesia,” katanya. September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Tepatnya di salah satu pojok Jalan Nginden Semolo, berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya.
Mengapa gerobak? Hendy mempunyai alasan. “Membuat gerobak lebih murah daripada membuat kedai permanen. Tidak perlu banyak modal. Gerobak pun fleksibel, bisa dipindah-pindah,” ujarnya. Soal nama kedainya Baba Rafi, dia mengaku terinspirasi nama anak pertamanya, Rafi Darmawan. “Diberi nama Kebab Pak Hendy kok tidak komersial,” katanya lalu tergelak.
Saat itulah terlintas di benaknya nama si sulung, Rafi. “Kalau dipikir-pikir, pakai nama Baba Rafi, lucu juga rasanya. Baba kan berarti bapak, jadi Baba Rafi berarti bapaknya Rafi.” Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan calon bapak tiga anak itu. “Misalnya, uang berjualan dibawa lari karyawan. Banyak karyawan yang keluar masuk. Baru beberapa minggu bekerja sudah minta keluar,” ungkapnya.
Bahkan, pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan, Hendy dan istri berjualan. Hari itu kebetulan hujan. Tak banyak orang membeli kebab. Makanya, pemasukan pun sedikit. “Uang hasil berjualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup. Wah, itu pengalaman pahit yang selalu kami kenang,” ujarnya. Tak ingin setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya tersebut akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. “Saya OD alias out duluan. Tapi, saya tidak menyesal meninggalkan bangku kuliah untuk membangun usaha,” tegas Hendy yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Informatika ITS tersebut.
Keputusan dia untuk meninggalkan bangku kuliah guna menekuni bisnis kebab tersebut sempat ditentang orang tuanya. Mereka ingin Hendy menjadi orang kantoran seperti ayahnya. Karena itu, ketika dia meminta bantuan modal, orang tuanya menganggap bisnis yang akan dilakoni tersebut adalah proyek iseng. “Mereka pikir saya tidak serius pada bisnis itu. Dalam hati, saya ingin membuktikan kepada bapak dan ibu bahwa kelak saya pasti berhasil,” jelasnya.
Yang luar biasa, kesuksesan bisnis Hendy tak perlu waktu lama. Hanya dalam 3-4 tahun, dia berhasil mengembangkan sayap di mana-mana. Bahkan, hingga pengujung 2006, pengusaha muda tersebut mencatat telah memiliki 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Tidak hanya di Jawa, tapi juga di Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Ke depan, Hendy berencana mengembangkan usahanya itu ke luar negeri. Dua negara yang diincar adalah Malaysia dan Thailand. “TV BBC London dan majalah Business Week International pernah meliput usaha saya tersebut. Setelah itu, ada orang yang menawari saya membuka outlet di Trinidad & Tobago serta Kamboja,” jelasnya.
Sukses bisnis kebab waralaba Hendy itu juga menghasilkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 yang diberikan menteri koperasi dan UKM. Hendy juga ditahbiskan sebagai ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006. Untuk meraih award tersebut, dia bersaing dengan 20 kandidat pengusaha lain dari berbagai negara di Asia.
Pria kalem itu juga mendapatkan penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 yang dianugerahkan Profesi Indonesia. Kemudian, penghargaan Enterprise 50 dari majalah SWA untuk 50 perusahaan yang berkembang dalam setahun terakhir. Serta, di pengujung 2006, majalah Tempo menobatkan Hendy menjadi salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang mengubah Indonesia.
Apa yang akan dilakukan Hendy selain mengembangkan usahanya ke mancanegara? Tampaknya, dia ingin seperti raja komputer, Bill Gates. “Saya belajar dari para pengusaha sukses. Salah satunya, Bill Gates. Dia bisa mendirikan kerajaan Microsoft, meski tidak tamat sekolah. Jadi, intinya, untuk menjadi orang sukses, tidak harus memiliki gelar akademis dan indeks prestasi (IP) tinggi,” tegasnya lalu tertawa.
Sumber :

Selasa, 02 Oktober 2012

Tips Memilih Jurusan Kuliah

Jangan Salah Memilih Jurusan !

Ada dua hal penyebab deg-degan yang pertama apakah takut karena tidak lulus, yang kedua deg-degan bakalan diterima di kampus mana. Terkadang juga ada yang sudah mendaftar hingga di 2 sampai 3 perguruan tinggi lainnya.Jika anda lulus di kampus yang sudah menjadi kampus idaman nantinya maka ucapkanlah alhamdulillah, karena banyak orang yang pasti akan kecewa karena tidak dapat lolos di jurusan tersebut. Tapi bagaimana kalau ternyata kamu lulus di 2 atau 3 kampus? tentunya kamu akan menjadi bingung bukan?. berikut ini saya akan berikan beberapa tips dan cara memilih jurusan kuliah yang tepat.

1. Pilih sesuai bakat
Jurusan kuliah menentukan masa depan. Mahasiswa jurusan kedokteran tidak akan memiliki masa depan yang sama dengan mahasiswa jurusan kehutanan. Oleh karena itu pilihanmu menentukan masa depanmu, pilihlah jurusan yang memang sesuai bakat yang kamu miliki. Jika kamu menyukai komputer maka pilihlah jurusan informatika atau sejenisnya. Mengapa demikian? terkadang di dalam kampus nantinya banyak yang akhirnya tidak bergairah untuk ikut perkuliahan karena memang tidak punya ketertarikan dengan jurusan yang dipilihnya.

2. Pilih jurusan berkualitas
Jurusan berkualitas juga mempengaruhi masa depanmu. Jurusan yang sama dengan akrediatasi yang berbeda tentunya akan mempengaruhi minat kuliahmu. Sebelum memilih jurusan carilah informasi mengenai jurusan yang akan kamu pilih. Lihat akreditasinya, semakin baik nilai akreditasinya maka semakin bagus pula kualitas jurusan tersebut. Nilai akreditasi biasanya berbebeda antara A-C.


3. Tanyakan fasilitasnya
Jurusan bagus tapi minim fasilitas juga percuma saja. kelengkapan fasilitas di kamppus berbanding lurus dengan minat belajar mahasiswa. Sebelum memilih jurusan sempatkanlan bertanya atau mencari informasi mengenai kelengkapan alat-alat kebutuhan kamu nantinya di dalam kampus. Carilah kampus yang memiliki fasilitas terlengkap.

4. Pertimbangkan masa depan
Tujuan kuliah sebanarnya adalah untuk mewujudkan mimpi masa depan. Jurusan pilihan kamu harus sesuai dengan impian kamu. Jika kamu ingin menjadi guru, maka pilihlah jurusan tentang keguruan, jangan memilih jurusan kesehatan. Memilih jurusan yang peluang kedepannya bagus adalah pilihan yang tepat. sebab ada beberapa jurusan yang tidak memiliki prospek kedepan yang baik.Itulah beberapa tips dan cara memilih jurusan yang tepat di universitas. Ingat sekali lagi pilihan menetukan masa depanmu. Jadi jangan salah pilih.

Semoga bermanfaat, salam sukses !

Read more: http://tikars.blogspot.com/2012/07/t...#ixzz201OMMKwC